maka semua tuli telinga akan tertutup. dan pandangan mata iris ditumpu secara paksa.
ini bukan igauan, dan menjadi sukar untuk kita melangkaui kegelapan itu.
tindakan KDN mengharamkan penerbitan akhbar alternatif no 1 di Malaysia, yakni Harakah dan Suara Keadilan, selama 3 bulan memang tidak wajar. di saat 3 pilihanraya kecil, apa yang tinggal untuk para pengundi hanyalah sistem diktator yang jauh lebih teruk daripada zaman Tun.
di mana demokrasi?
dengan melumpuhkan salah satu kuasa media terbesar parti alternatif, bukankah ini sudah menjadi zalim?
takkanlah semua orang terpaksa mendamba harapan palsu pada berita-berita utama yang seringkali diselewengkan daripada kebenaran.
di mana kebebasan bersuara?
daya dan kudrat sudah menghilir. berpaksikan apokalips, terkuncup sudahlah sisa demokrasi di Malaysia.
Wednesday, March 25, 2009
sisa-sisa terakhir demokrasi
dikarang oleh
pergi berjuang di
pada
12:56 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
adakah itu zalim....?cube fikirkan kembali......it is not if that things can prevent the situation from worsen.....
cube fikirkan....dalam warkah wahana pembangkang yang selama ini terlalu diagung2(jangan ingat semua tu betul,ahkbar cuma mainan manifestasi situasi yang berlaku dan diolah oleh manusia yang mempunyai hati dan persaan), hampir 90 peratus laporan berkaitan dengan artikel menjatuhkan sesuatu pihak,aretikel menunjukkan kekuatan dan kelebihan parti...mencaci dan sbgainya....
MANE perginya sifat rakyat MALAYSIA yang penuh dengan adat kesopanan(ingat cabaran wawasan 2020 takkan tercapai kalau terus jadi begini)........renungkan sebagai orang melayu sepatutnya kita saling membangunkan antara satu sama lain...bukannya menjatuhkan orang lain....MANE HAK2 YANG SEPATUTNYA KITA JAGA.....(BUKAN NIAT UNTUK MENYALAHKAN SESIAPA DAN MENYEBELAHI MANA2 PIHAK TAPI UNTUK MUHASABAHKAN DIRI SERTA MENGAJAK KEMBALI MERENUNG SITUASI YANG KIAN MERUNCING)
this has nothing to do with one side badmouthing the others. its about democracy, and how its not being scrutinized properly by our government in order to attain balance in the nation.
in order to make sure that one does not misuse the absolute power obtained, clearly we can't only be absolute and directive towards their jargon.
an antagonistic force is necessary to make sure that the other side does not get all too boastful. they must be reminded of their flaws in order for them to improve.
be it BN or PR. both of them complement each other.
and the problem with badmouthing others, theyre just blatantly telling the truth. which is of course, the best way to approach the rakyat. because everybody wants to hear the truth. not lies and false hope.
which, if ur implying by badmouthing others would set our wawasan 2020 on a suicide mission, then wouldnt telling lies be the same? correct me if im wrong because that is also not a part of our glorious culture.
and where exactly does the right of the malays come into this topic again? our rights are being omitted not because of the feud between the parties, but because of the incapability of our leaders to defend it.
salam.
Post a Comment